Warga Desa Sambabo Akui Masih Trauma dan Takut, Meski Sudah Lewat 13 Hari Pascagempa Majene

Warga Desa Sambabo Akui Masih Trauma dan Takut, Meski Sudah Lewat 13 Hari Pascagempa Majene

Sudah hampir dua minggu gempa bumi mengguncang Sulawesi Barat, tapi mayoritas warga masih trauma dan takut dengan adanya gempa susulan. Bahkan anak anak pun merasa ketakutan jika mendengar suara angin dari dalam tenda pengungsian. Mereka takut angin tersebut menandakan terjadinya gempa susulan.

Perekonomian warga pun masih belum bisa normal kembali. Mayoritas warga masih ragu untuk bekerja karena takut akan adanya gempa susulan atau longsor. Karena tempat tempat yang terkena gempa, sekarang kondisinya sangat rentan dan sewaktu waktu dapat terjadi longsor.

Warga saat ini hanya bisa mengharapkan bantuan dari pemerintah dan para relawan. Wiwis menuturkan, kondisi korban gempa Majene sudah berangsur membaik. "Alhamdulillah saat ini mereka dalam kondisi baik baik saja. Tapi beberapa warga sudah terlihat mulai bosan di tempat pengungsian," ucapnya.

Mayoritas warga Sambabo juga mengeluhkan kurangnya stok obat obatan. Karena saat ini sudah banyak warga yang sudah mengalami gangguan kesehatan di tempat pengungsian. Di antaranya seperti flu, batuk, gatal gatal dan sakit perut.

Meskipun sudah ada bantuan dari beberapa relawan berupa obat obatan, tapi sampai saat ini bantuan tersebut dinilai masih belum cukup untuk mengobati para pengungsi. Wiwis menambahkan, bantuan makanan yang datang disebut sudah cukup untuk masyarakat. Namun saat ini warga lebih membutuhkan asupan makanan yang bergizi.

"Apalagi di tempat pengungsian udaranya beda, sehingga membuat para pengungsi sangat rentan terkena penyakit," ujar Wiwis. Hingga saat ini warga Desa Sambabo sudah banyak mendapatkan bantuan dari relawan dan pemerintah. "Untuk saat ini Alhamdulillah sudah banyak relawan yang memberikan bantuan."

"Pihak pemerintah pun sudah mulai berdatangan ke tempat pengungsian untuk memantau langsung keadaan di tempat pengungsian," tutur Wiwis. Pemerintah setempat sudah memberikan bantuan berbagai kebutuhan warga selama di pengungsian, termasuk tenda. Sebagian pihak pemerintah yang datang juga melakukan pendataan terhadap bangunan bangunan yang terdampak gempa.

Kemungkinan besar nantinya warga yang rumahnya rusak akibat gempa, akan diberi bantuan dari pemerintah. Wiwis beserta warga Desa Sambabo lainnya berharap semoga semua bencana ini cepat berlalu. Agar warga bisa menjalankan aktivitas mereka masing masing dengan keadaan yang lebih baik.

Ia juga menambahkan, semoga pemerintah bisa memberikan bantuan yang layak bagi warga yang terdampak gempa.

Previous PostNextNext Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.