Berbagai ide kreatif dan inovatif bermunculan seiring bertumbuhnya teknologi. Dalam dunia bisnis, ide-ide inovatif ini tentu tidak cukup jika tidak disertai modal usaha. Seiring dengan pertumbuhan teknologi pula, crowdfunding pun adalah cara yang kini cukup lazim diterapkan untuk memodali berbagai kreativitas tersebut.
Selama ini, mengajukan pinjaman kepada bank memang cara efektif untuk memperoleh modal bisnis. Namun, bunga bank yang tinggi membuat pelaku bisnis kerap mundur teratur.
Crowdfunding pun menjadi pilihan yang kini kian banyak diminati. Dari memodali perusahaan rintisan, menerbitkan buku, hingga merilis film dengan modal sekian miliar rupiah, selalu ada ceruk bagi jalan pemodalan ini.
Apa itu crowdfunding? Crowdfunding berupa pemodalan urun dana untuk suatu kegiatan atau usaha yang dananya dikumpulkan dari sejumlah besar orang yang tertarik atau meminati gagasan dari kegiatan atau usaha itu.
Kini, urun dana ini dimungkinkan dengan memanfaatkan berbagai medium yang mempertemukan jaringan luas orang-orang, baik melalui media sosial atau banyak situs web crowdfunding yang kian bermunculan.
Proses urun dana ini memungkinkan penyatuan dana para investor dan pengusaha dengan potensi untuk meningkatkan kegiatan atau bisnis. Crowdfunding menciptakan peluang bagi seorang pebisnis untuk mengumpulkan dana cukup besar dari siapa pun yang hendak menginvestasikan dana pada gagasan atau bisnis yang ditawarkan.
Cara Kerja Crowdfunding
Pilar utama dari crowdfunding adalah situs web dan pemilik modal yang akan menyertakan modalnya dalam sistem urun dana. Agar dana bisa diperoleh dari crowdfunding dengan optimal, pemilik usaha atau kegiatan yang ingin memperoleh dana umumnya menyiapkan hal-hal berikut:
1. Proposal Usaha/Kegiatan yang Menarik
Proposal adalah media yang mengomunikasikan gagasan dari pemilik usaha/kegiatan kepada para calon pemodal. Jadi, pada umumnya proposal mesti dibikin menarik, interaktif, dan informatif.
Umumnya, proposal mencantumkan jenis bisnis, proses manajemen, proses pemasaran, dan tujuan utama dari bisnis yang dijalankan. Informasi perlu disajikan secara detail dan lengkap sehingga para calon pemodal berminat/tertarik.
2. Mendaftar ke Situs Web Crowdfunding
Proposal tersebut dapat segera didaftarkan ke situs web crowdfunding yang dipilih. Tersedia berbagai situs web crowdfunding terpercaya dan cukup dikenal di kalangan pemberi modal. Beberapa di antaranya seperti Amartha.
3. Mengunggah dan Memantau Perkembangan Proposal Usaha/Kegiatan
Setelah memilih situs web yang tepat, umumnya crowdfunding adalah proses yang mengharuskan si pemilik bisnis/usaha/kegiatan untuk mengunggah proposalnya dan terus memantau pergerakan pendanaan.
Keuntungan Crowdfunding
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai platform crowdfunding kian memperluas jangkauannya. Kian mudah bagi para pekerja kreatif seperti seniman, penulis, musisi, atau podcaster untuk menawarkan gagasan kreatif mereka ke publik dan menerima pendanaan dari masyarakat yang meminati karya mereka.
Keuntungan paling jelas dari crowdfunding adalah perusahaan atau individu yang memiliki gagasan atau bisnis yang membutuhkan pendanaan akan memperoleh akses ke sekelompok pendana. Baik itu investor ataupun sekadar masyarakat yang mendukung gagasan mereka.
Dengan keberadaan media sosial, platform ini kian menjangkau berbagai pihak. Juga, memudahkan bisnis atau individu untuk menemukan pihak-pihak yang tepat dalam mendukung mereka.
Para investor yang melakukan urun dana pun dapat berpartisipasi dalam peluncuran produk baru atau menerima hadiah/keuntungan tertentu atas sumbangan mereka. Pengembangan video game adalah yang paling populer menggunakan sistem pendanaan dengan crowdfunding.
Urun dana berbasis equity crowdfunding Indonesia juga semakin populer karena ini memungkinkan perusahaan yang baru dirintis untuk mengumpulkan dana tanpa menyerahkan kendali sepenuhnya kepada investor modal ventura.
Meski lebih banyak keuntungannya, crowdfunding cenderung memiliki nilai minus juga. Terutama terkait dengan reputasi perusahaan dan juga komisi yang umumnya mesti dibayarkan kepada situs web crowdfunding. Pada beberapa kesepakatan yang diterapkan platform, dana malah bisa dikembalikan kepada investor apabila tujuan dari urun dana tersebut tidak berhasil dicapai.